Rokok; Media Eksklusif Menjalin Keharmonisan

catatan PROSA 2022

Ospek adalah ruang sibuk dan bergegas. Pepohonan tinggi dan rindang serta cukup jauh dari pemukiman warga menjadi salah satu bumbu utama dalam racikan atmosfer osjur. Hawa dingin yang menjadi pakaian sehari-hari.

Orang-orang menjalin perannya dengan serius dan penuh tanggung jawab. Yang menjadi komdis, ia berusaha mendalami perannya biar agak terlihat galak dan tegas. Yang menjadi konsumsi, ia berusaha mendalami perannya agar bisa menghidangkan dan meracik bumbu dan sayuran agar bisa menjadi bagian dari semangat peserta dan panitia. Yang menjadi pesarta, ia berusaha tetap mengikuti alur yang telah dibuat. Dan seterusnya.

Materi-materi yang harus ditelan dan disiapkan, simulasi-simulasi yang harus menjadi pengrileks bagi pesarta pun begitu bagi panitia, nyanyian-nyanyian dan jargon-jargon berseru padu menjadi bagian dari lahirnya rasa semangat.

Ospek punya kesan dari ruang ke ruang, langkah ke langkah: kaku, mewah, bergegas, lelah. Tapi, itu semua lebur ketika rokok hadir. Baik peserta sembunyi-sembunyi merokok atau apalagi kakak tingkat yang menawarkan pada adik tingkat.

Pada saat rokok diterima oleh adik tingkat, seakan-akan sekat-sekat, tembok-tembok yang menjadi penghalang hancur seketika. Obrolan semakin menjadi-jadi, senyuman semakin lebar, bertanya terkait apapun seakan-akan tak terlalu malu meski hanya bertanya “a, masih punya rokok gak?” atau “a, hayong nambut korekna”.

Seorang yang tak mampu membeli atau yang tak punya rokok, mendekati temannya yang sedang merokok. Saling menawarkan. Menawarkan rokoknya pada temannya atau yang satunya lagi bersedia membantu temannya dalam menikmati rokok.

heuheu

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musibah: Media Melatih Tabah

Fungsi pendidik dalam Al-Quran adalah Dakwah

Panduan Memancing untuk Pemula