Jangan Berhenti Berpikir, Membaca dan Menulis
Katakanlah, bahwa segarang-garangnya harimau jika dikurung di dalam sanggar tetap saja disebut pajangan dan secantik-cantiknya burung jika dikurung di dalam sanggar tetap saja disebut pajangan atau selucu-lucunya kucing jika dikurung di dalam sanggar tetap saja disebut pajangan.
Penjajahan paling kejam di hari ini ialah tunduk dan patuh pada rasa malas. Seorang mahasiswa atau pelajar tugas pokoknya ialah belajar. Dimanapun kapanpun maupun dari siapapun. Jika misalkan seorang mahasiswa hanya mengandalkan ‘belajar’ dari kelas saja, maka tidak ada yang spesial dari anak SD. Sebab, bagi mahasiswa kelas sebagai stimulus atau rangsangan untuk membaca buku. Sebab, hakikat dari mahasiswa selain dari sikap yang progresif dan revolusioner juga adalah membaca buku, sebagai upaya agar memiliki sikap ilmiah.
Rasa semangat yang menggebu-gebu memang menjadi salah satu sumber energi dari mahasiswa. Akan tetapi, rasa semangat yang menggebu-gebu itu bukan menjadi sumber utama bagi mahasiswa, melainkan ilmu yang mempuni. Sebab, jika hanya berlandaskan rasa semangat saja nanti akan ‘berlebihan’. Dan sesuatu yang berlebihan akan menyebabkan mubadzir. Baik secara tenaga atau sesuatu yang dikeluarkan. Karna, seorang mahasiswa harus sudah mulai bisa memporsi dari mana dan sampai mana ia berjuang.
Beberapa orang mengatakan bahwa mahasiswa adalah insan akademik. Yang dimana tidak bisa lepas dari keiilmuan dan membaca. Ketika seorang mahasiswa menulis atau berbicara, ini adalah sebagai output dari apa yang ia baca. Kata lainnya, semakin banyak mahasiswa membaca buku, semakin banyak kosa kata yang ia dapat, semakin mahir juga ia berbicara dan menulis.
Seperti Kalimat yang Masyhur :
BalasHapus" Semangat yang menggebu
Harus dipandu dengan ilmu,
Agar nyalanya mampu menerangi,
Tidak Membakar "
🔥💪
Hapus