Pemimpin; Mereka yang Pekerja Keras!
Teruntuk adik-adik kelas 10 dan 11 yang akan menikmati proses melalui momentum PLDK:))
Krisis di ruang lingkup pelajar adalah krisis keteladanan. Salah satu menjadi krisis yang berat. Krisis ini jauh lebih dasyat dari krisis buku, pertemanan, kesehatan, pangan dan air. Karna, bila tidak adanya kepemimpinan yang visoner, kompeten dan memiliki integritas yang tinggi maka masalah buku, kesehatan, pertemanan, pangan dan air akan semakin parah. Akibatnya, tradisi keilmuan khas pelajar tidak akan berjalan dengan serius, bahkan bisa jadi tradisi keilmuan terhenti seketika, menejemen pertemanan akan menjadi rusak dan banyak kubu-kubu yang bisa jadi juga bermusuhan. Akhirnya, kirisis keteladan ini menjadi hal yang urgen bagi pelajar.
Krisis keteladan ini menjadi hal yang urgen dalam segala hal. Khususnya dalam ranah pelajar. Inilah kenapa salah satu problem pelajar hari ini.
Dalam kitab shahil bukhari disimpan sebuah hadits yang menjelaskan bahwa surga itu akan didapat oleh mereka yang mau saja. Jika yang tidak mau mendapatkan surga, maka tidak akan masuk surga. Singkatnya begitu. Itulah mengapa, orang yang mau ini adalah mereka yang mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sebelum diangkat menjadi nabi Allah, Muhammad SAW adalah seorang pengembala dan pedagang.
Masa kecil beliau merupakan masa kecil yang pekerja keras. Beliau menjadi pengembala kambil ketika masih kecil. Domba atau hewan gembalaan yang dititipkan kepada beliau oun tidak sedikit jumlahnya, ratusan bahkan. Dalam mengembala, si pengembala harus selalu memerhatikan gembalaanya pergi kemana, tetap waspada, selalu siap bila serigala datang menyergap hewan gembalaannya. Beliau di didik menjadi seorang pemimpin dari seorang pengembala. Jam berapa pukul makan, jam berapa pulang, seorang pengembala harus tahu dan memnag benar-benar mengerti kedisiplinan. Dari sinilah kepemimpinan Rasulullah SAW terbentuk dan dibentuk sebelum menjadi pedagang nantinya.
Pekerjaan mengembala ternak merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian leadership dan menejemen yang baik. Para pengembala harus mampu mengarahkan gembalaannya ketanah subur tempat rumput tumbuh. Disamping itu, mereka juga harus melindungi gembalaannya dari segala gangguan yang kapan pun akan mengusik gembalaannya. Ini semua fungsi dan kepemimpinan dan menejemen.
Salah satu aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW yang jarang disoroti adalah kepemimmpinan beliau di bidang bisnis dan entrepreneurship. Sebagian besar massa hidupnya sebelum diangkat menjadi Rasul adalah menjadi pengusaha. Nabi Muhammad telah memulai merintis karir dagangnya sejak berumur 12 tahun dan memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun.
Kewirausaan (entrepreneurship) tidak terjadi begitu saja, tetapi hasil dari proses yang panjnag dan dimulai sejak beliau masih kecil. Dalam berdagangp pun, seseorang akan belajar menejemen, kepemimpinan, apik, penuh perhitungan dan pandai berretorika. Inilah yang menjadi salah satu modal utama berkepemimpinan. (Bukan berarti berdagangnya, tetapi apa yang ada dalam proses berdagangnya).
Menjadi pemimpin adalah menjadi pekerja keras. Pekerja keras akan tekun dan serius menghadapi dan mengemban amanat menjadi pemimpin. Inilah mengap Allah SWT lebih mencintai mukmin yang kaut dari pada mukmin yang lemah.
Kepimimpinanlah barang yang mahal dikalangan pelajar hari ini. Kepemimpinan bukan hanya berbicara tentang apa yang diperintahkan, bukan hanya tentang kapan naik dan kapan turun dari jabatan. Tapi, berkepemimpinan itu soal “aku siapa, aku dimana”. Kerjakan yang tidak orang kerjakan. Bergeraklah yang tidak mungkin orang lain gerakan. Tetaplah maju, meski kaki diborgol malas dan disorot enggan. Jadilah pemimpin yang baik dan benar.
Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar